Pada tanggal 17-20 April 2024, acara “Monitoring Vaksinasi Sosialisasi Biosekuriti SISKA” digelar dengan tujuan memperkuat biosekuriti, menjaga kesehatan ternak, dan mendukung keberhasilan program SISKA.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari RMCP, Gapensiska, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bengkayang, serta Kepala Desa Sinar Baru Kecamatan Jagoi Babang. Dalam sambutannya, Heronimus Hero, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Barat, menyampaikan urgensi peningkatan produksi daging sapi untuk mengurangi impor dan memenuhi kebutuhan dalam negeri.Dalam konteks ini, penting bagi para peternak untuk memanfaatkan dengan maksimal dukungan yang ada, baik dari pemerintah maupun pihak terkait lainnya.
Pemateri dalam acara ini antara lain Santoso, yang membagikan panduan praktis tentang biosekuriti SISKA dan vaksinasi. Dia menjelaskan langkah-langkah yang dapat dilakukan petani untuk memperkuat biosekuriti dan menjaga kesehatan ternaknya. Peter Putra membahas tentang surveillance dan pencatatan kesehatan ternak, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ternak dan panduan untuk melakukan pencatatan ternak dengan baik. Selain itu, Aziz Fuady memberikan pemaparan tentang situasi penyakit hewan menular strategis di Kalimantan, memberikan wawasan yang penting bagi para peternak untuk mencegah dan mengatasi penyakit pada ternak sapi di peternakan SISKA.
Dalam sesi tanya jawab, peserta aktif bertanya tentang pengobatan dan pencegahan penyakit ternak serta meminta dukungan fasilitas seperti bantuan vaksin, vitamin, dan alat, seperti electric fence, untuk mendukung kesehatan hewan dan pelaksanaan biosekuriti.
Menjaga hubungan yang baik antara peternak dan pemilik kebun sawit dalam konteks program SISKA, penting untuk membangun komunikasi terbuka dan koordinasi yang efektif. Komunikasi yang terbuka memungkinkan keduanya untuk saling berbagi informasi tentang kebutuhan dan harapan, sementara koordinasi yang efektif membantu menghindari konflik kepentingan.
Kemandirian kelompok peternak dalam menjaga kesehatan ternak. Dengan memiliki perencanaan keuangan yang baik, kelompok peternak dapat memastikan bahwa mereka memiliki dana yang cukup untuk melakukan aktivitas rutin seperti pemberian obat, vitamin, dan vaksinasi secara teratur. Hal ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bantuan dari pemerintah, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan ternak secara keseluruhan.
Setelah itu dilakuan juga monitoring dan Evaluasi (Monev) di Kecamatan Seluas dan Desa Sinar Baru, Kecamatan Jagoi Babang. Bertemu langsung dengan para pelaku peternakan untuk melihat kondisi pasca vaksinasi. Selain itu, juga dilakukan diskusi dan pemaparan terkait penerapan biosekuriti secara langsung di lapangan.
Acara ini mencerminkan komitmen bersama untuk menjaga kesehatan ternak, dan memperkuat kerjasama antara pertanian dan peternakan dalam mendukung program SISKA di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
